Jalan Malioboro, Tempat yang penuh cerita di Yogyakarta
Jalan Malioboro
merupakan nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Dengan tampilan baru , Malioboro tampak seperti kawasan wisata kekinian, bukan hanya berkisar pada sebuah tradisi saja, Malioboro Yogyakarta kini sudah berkembang mengikuti perkembangan zaman. Tanpa ada perubahan sedikitpun, Malioboro menjadi salah satu kawasan Primadona bagi seluruh pengunjung. Bahkan kawasan ini sekarang sudah menjadi icon tempat wisata kota Jogja. Di tempat ini ada sebuah istilah yang menyebutkan, jika kalian belum ke Malioboro, kalian juga belom ke Jogjakarta. Istilah ini yang menjadi bukti bahwa Malioboro Yogyakarta mempunyai daya magis yang sangat kuat.
Sejarah Singkat Malioboro Yogyakarta
Sedikit melihat kebelakang tentang Malioboro. Malioboro bisa menjadi sebuah kawasan legendaris yang mampu mendatangkan banyak pengunjung dari waktu ke waktu dan dari zaman ke zaman. Kawasan ini juga merupakan sebuah kawasan wisata yang dekat dengan keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta sampai saat ini masih mempunyai kekuatan magis yang dipercaya seluruh masyarakat Yogyakarta. Bahkan, kawasan ini sering dkaitkan dengan tiga tempat Sakral yaitu, diantaranya Keraton Yogyakarta, Pantai Selatan dan Gunung Merapi.
Nama Malioboro sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti Karangan Bunga. Nama Malioboro juga terinspiasi dari nama seorang colonial Inggris yang tinggal di Yogyakarta pada tahun 1811- 1816 yang bernama Marlborough.
Setelah berakhirnya masa pemerintahan kolonial Belanda, jalan ini mulai dikenal oleh semua orang. Apalagi setelah dibangunnya benteng Vredenburg dan stasiun Tugu Yogyakarta. Kawasan ini berubah menjadi kawasan perdagangan antara pedagang Belanda dan pedagang Tiong Hoa. Kolonial Belanda mulai membangun Malioboro dengan berdirinya bangunan seperti kantor pos, Dutch Club dan juga Dutch Government. Setelah semua itu selesai di bangun, kawasan ini semakin ramai dan banyak orang yang bekunjung.
BACA JUGA : Pantai Timang, Wisata Pantai Terkeren di Jogja
Jalan Malioboro Zaman Sekarang
Mari beralih ke zaman sekarang, tahun 2018. Termasuk kawasan Malioboro yang sudah banyak sekali berubah, diantaranya :
BACA JUGA : Pantai Kukup Yogyakarta, Review dan Harga Tiket Masuk
1. Tempat Parkir Di Malioboro
Pintu masuk Malioboro berada di Area Parkir Abu Bakar Ali. Area Parkir ini dibuat bertingkat 4. Area parkir ini menjadi sebuah pembeda pertama Malioboro, karena semua kendaraan dilarang parkir di sekitar jalan Malioboro. Di area Parkir ini juga, para remaja sering hunting foto, tempat parkir ini mungkin tekesan biasa saja, tetapi jika kalian semua membawa kamera, di tempat parkir ini ada banyak spot-spot menarik yang bisa diambil untuk dijadikan sebuah landscape yang unik dan keren. Bahkan, ada beberapa Sobat Jogja yang mampu merubah tempat ini menjadi sebuah tempat yang berbeda di dalam foto.
Tempat ini di ubah seakan bukan area parkir lagi, kawasan wisata ini terlihat seperti ada di luar negeri seperti korea atau jepang. Di tempat ini juga kalian bisa menikmati keindahan Matahari Terbenam yang indah dengan sudut cagar budaya Stasiun Yogyakarta dan rel serta kereta apinya. Di tempat ini juga ada sebuah Gunung merapi yang kokoh berdiri dimana dibawah gunungnya terdapat rumah yang akan mengingatkan kalian semua pada lukisan kalian zaman dulu.
2. Kawasan Pejalan Kaki
Jika kalian berjalan meninggalkan Area Parkir Abu Bakar Ali, kalian akan melihat kawasan pejalan kaki dengan tempat duduk yang instagramable. Dengan dibangunan kawasan pejalan kaki ini, kini kawasan ini berubah menjadi tempat yang bersih dan enak untuk dipandang. Berbeda dengan zaman dahulu yang penuh dan kotor oleh kendaraan yang parkir.
BACA JUGA : Review, Lokasi, Dan Harga Tiket Masuk Taman Breksi Jogja
3. Becak Dan Delman
Di tempat ini juga ada Becak dan Delman masih setia berjajar di kawasan ini. Mereka seakan tidak mau pergi dan menjadi sebuah wahana wisata yang baru bagi, semua yang ingin merasakan bagaimana rasanya berkeliling naik Delman di Malioboro atau ingin diantar menuju ke Keraton juga bisa. Di samping delman dan becak ini masih ada juga pedagang kaki lima yang menjajakan aneka souvenir cantik khas Jogja. Sisi ini masih tetap sama seperti dahulu sedikit penuh dan sesak.
4. Pasar Bringharjo Dan Mirota
Jika kalian berjalan terus menuju arah utara, di sana ada pasar Beringharjo dan mirota batik yang menjadi sasaran orang-orang dari luar Jogja untuk membeli oleh-oleh. Bahkan kedua tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, apalagi saat hari liburan tiba.
5. Kawasan Titik Nol Kilometer
Jika kalian berjalan lagi sekitar 500 meter, disitu ada kawasan titik Nol Kilometer yang sangat keren. Apalagi jika kalian datangnya saat malam hari, kawasan ini terlihat semakin mempesona dengan jajaran lampu dan aktifitas masyarakat Jogja.
Di tempat ini juga ada sebuah benteng yang masih berdiri kokoh menjulang dan menjadi sebuah landscape. Benteng ini seperti sebuah kawasan Kota Tua yang ada di Jakarta yang menawarkan cerita sejarah yang menarik untuk disimak.
6. Taman Pintar Yogyakarta
Berjalan sedikit ke arah timur kalian akan menemukan Taman Pintar Jogjakarta, di taman ini akan memberikan ilmu pengetahuan kepada para pengunjung. Taman pintar ini juga menjadi pelengkap kawasan ini. Malioboro tidak hanya memiliki tempat wisata kekinian, Kawasan ini juga memiliki tempat sejarah dan fashion.
7. Taman Budaya
Di kawasan atau jalan ini juga masih ada Taman Budaya, taman ini biasanya digunakan untuk kegiatan kesenian dan budaya Yogyakarta. Jika ada event, pasti akan diselenggarakan di tempat ini.
BACA JUGA : Review, Lokasi, dan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur
8. Musik Jalanan Di Malioboro
Ternyata Malioboro masih menyimpan keindahannya saat malam hari. Di tempat ini para pengunjung akan disuguhkan seniman musik-musik jalanan. Musisi jalanan ini seakan menjadi sebuah pelengkap dari kawasan legendaris Malioboro untuk menutup hari para pengunjung kala berada di kawasan populer ini.
Nah bagaimana? Apa kalian tertarik untuk berwisata ke Malioboro Yogyakarta? Jangan lupa Like and share agar menjadi lebih bermanfaat, Terima kasih.